Thursday, April 23, 2015

Dinamika Persepakbolaan Indonesia



Setelah beberapa bulan menunggu kepastian mengenai kick off kompetisi sepak bola Indonesia akhirnya pada tanggal 04 April 2015 sesuai dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Bp. Imam Nachrawi menindaklajuti rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Kompetisi sepak bola Indonesia tahun 2015 dengan sponsor utama PT Bank QNB Indonesia Tbk. dapat bergulir dan sempat dilangsungkan beberapa pertandingan pembuka yang hingga sekarang kompetisi Liga QNB 2015 masih belum jelas keberlangsungannya.


Sebelumnya seperti yang kita ketahui bersama  kompetisi tahun 2015 ini sempat mengalami penundaan kick off. Kompetisi yang direncanakan mulai bergulir pada tanggal 20 Februari 2015 diundur dikarenakan adanya verifikasi dokumen klub-klub peserta kompetisi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora dengan tujuan untuk mendapatkan kompetisi yang terjaga kualitasnya yang diharapkan pula dapat berdampak pada pembentukan Timnas. Proses veritifikasi itu sendiri merupakan kewajiban klub untuk selangkah menuju klub yang profesional seperti yang di wajibkan oleh induk organisasi sepak bola baik AFC maupun FIFA. Meski hampir semua klub di Indonesia mengklaim diri mereka profesional, Namun nyatanya baru beberpa yang  diakui AFC sebagai klub profesional. Meskipun tidak mudah untuk mendapatkan lisensi profesional dari AFC, akan tetapi kita ketahui bahwa kompetisi sepak bola Indonesia sudah berjalan sejak lama dan juga sudah menginduk ke AFC maupun FIFA juga aneh rasanya jika kita sudah bergaul dengan organisasi yang menerpakan profesional untuk sebuah kompetsisi akan tetapi kita malah belum memiliki klub atau kompetisi yang profesional.

Menurut AFC ada lima aspek yang menjadi bidang penyusunan kriteria klub profesional, yaitu: sporting (pemain muda dan kepelatihan), infrastructure , personnel and administrative, legal, dan finance. Namun dari kelima kriteria yang di syaratkan oleh AFC tersebut ada yang tidak terpenuhi oleh klub-klub indonesia. Entah Untuk pembinaan pemain mudanya yang tidak berjalan, infrastruktur pendukung/stadion yang dibawah standar, kelangkapan data pemain yang kurang lengkap, aspek hukum/legalitas klub yang tidak ada ataupun sumber dana klub yang perlu dipertanyakan untuk mengikuti sebuah kompetisi dan lain-lain.

Akan tetapi PSSI selaku Induk sepak bola Indonesia tidak mengindahkan rekomendasi yang diberikan oleh BOPI dan Menpora salah satunya adalah melarang Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk mengikuti kompetisi dikarenakan kedua klub tersebut masuk dalam kategori C. Sebelumnya BOPI memberikan grade bagi klub sepak bola di Indonesia untuk dapat mengikuti kompetisi 2015 ini, kategori A,B, bakal mendapatkan rekomendasi BOPI. Namun, untuk kategori C dan D, BOPI tak akan merekomendasikan izinnya. Meski demikian, kategori C bisa naik jadi B jika dokumen legal yang diminta diserahkan sesuai tenggat yang diberikan.

Dan akhirnya menjelang konggres PSSI yang digelar di surabaya untuk memilih ketua umum baru, secara resmi Menpora resmi membekukan PSSI melalui surat nomor 0137 tahun 2015 per tanggal 17 April 2015. Walau dalam surat keputusannya segala kegiatan PSSI selanjutnya akan dikendalikan Pemerintah melalui Tim Transisi, KONI dan KOI. Namun, masih belum jelas apakah FIFA akan menjatuhkan sanksi untuk Sepakbola Indonesia atau tidak.

Sebagai penggemar sepak bola kita wajib menantikan apa yang akan terjadi dengan persebakbolaan kita ??

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar yang dapat saya jadikan pertimbangan demi perbaikan Blog ini