Thursday, March 12, 2015

Bergairahnya "kembali" Jalur Kereta Api Purwosari (Solo) - Wonogiri



Setelah sempat menjadi alat transportasi utama pada zamanya kereta apai yang melintasi jalur perkeretaapian yang menghubungkan Stasiun Purwosari (Solo) – Stasiun Baturetno (Wonogiri)  mengalami pasang surut pengoperasian, pada tahun ini kembali mendapatkan angin segar dengan peluncuran kedua  oleh menteri perhubungan Ignasius Jonan pada tanggal 11 Maret 2015 yang lalu. Peluncuran ini merupakan yang kedua kalinya karena pada 2011,  kereta ini pernah diluncurkan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi pada tanggal 26 Juli 2011 dan tidak lama kemudian berhenti beroperasi.
"Dulu, KA ini berhenti beroperasi karena sarana dan prasarananya belum begitu siap. Harga tiket yang terlalu tinggi juga menjadi salah satu penyebab operasinya dihentikan," kata Menteri Jonan .

Memang kereta yang melalui jalur Stasiun Purwosari – Stasiun Wonogiri  ini mengalami beberapa kami pasang surut dalam pengoperasiannya, Pada awalnya jalur ini menghubungkan antara stasiun Purwosari sampai dengan stasiun Baturetno. Namun semenjak adanya pembangunan Waduk Gajah Mungkur maka jalur rel hanya sampai di Stasiun Wonogiri kota dikarenakan pembangunan waduk tersebut memutus jalur dari Stasiun Wonogiri sampai Stasiun Baturetno. Setelah hanya melayani rute Jalur Purwosari - Wonogiri saja dan ditambahan dengan persaingan dengan angkutan jalan raya salah satunya Armada Bus - seperti yang kita ketahui bahwa Wonogiri memiliki banyak pengusaha Oto bus yang melayani jalur baik dalam propinsi maupun antar propinsi. Dan ditambah lagi kualitas rel yang ada membuat jalur ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Hanya Kereta api Bengawan Wonogiri sering disebut “kereta Feeder Wonogiri” satu-satunya pemakai jalur antara Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri. Setiap harinya kereta ini hanya membawa 1 atau 2 gerbong.

Hingga akhirnya Pada bulan September 2009 dimulai perbaikan penggantian rel kereta api dimulai dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri, perbaikan meliputi penggantian rel kereta api yang semula menggunakan jenis R25 menjadi R42 dan bantalan kayu diganti menjadi bantalan beton, perbaikan jembatan di BH2, yakni Jembatan Bengawan Solo dan jembatan di BH60 yang berada di wilayah perbatasan Solo-Wonogiri, tepatnya di sekitar Pasar Nguter, Sukoharjo. Dengan adanya penggantian rel kereta tersebut, kereta api nantinya bisa dijalankan dengan kecepatan 60 km/jam dari sebelumnya hanya 30 km/jam.

Dengan perbaikan jalur rel, pergantian gerbong baru produksi dalam negeri- INKA Madiun ditambah dengan tarif yang merakyat, maka pengoperasian Armada Kereta atau lebih dikenal dengan Rail bus “Bhatara Kresna” yang baru-baru ini diresmikan diharapkan dapat menjadi alternatif angkutan massal yang layak dan memadai sebagai penghubung bagi pengguna kereta api dari Wonogiri menuju tujuan ke kota lainnya. Disamping itu dengan kembali bergairahnya jalur itu dapat memacu pertumbuhan perekonomian baik dari sisi pariwisata wonogiri yang mempunyai berbagai obyek wisata yang layak dijadikan unggulan terutama wisata alam yang begitu mempesona.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar yang dapat saya jadikan pertimbangan demi perbaikan Blog ini