Tuesday, April 18, 2017

Pemilihan Umum Kepala Daearah DKI Jakarta


19 April 2017, Warga Daerah Ibukota (DKI) Jakarta akan kembali mencoblos untuk kedua kalinya dalam gelaran Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur untuk periode kerja tahun 2017 s/d 2022, Putaran ke dua kali ini hanya diikuti oleh pasangan calon gubernur incumbent; Basuki Cahaya Purnama yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat, dengan modal 2.364.557 suara pada putaran pertama dan akan bersaing memperebutkan suara terbanyak untuk menduduki kursi DKI 1 dengan pesaingnya yaitu Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno yang sebelumnya mendaptkan 2.197.333 suara. Hitungan tersebut sesuai Keputusan Komisi Pemilihan  Umum Provinsi Daerah Ibu Kota Jakarta No. 40/Kpts/KPU-Prov-010/2017.


Putaran kedua Pilkada di Jakarta kali ini menarik, melihat masing-masing pasangan calon gubernur melalui mesin politik dan para pendukungnya berjuang dengan sekuat tenaga untuk mencuri hati dan tentunya suara para pendukung Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang pada putaran pertama  berhasil memperoleh 937.955, serta suara para golongan putih yang tidak mentukan pilihan.

Berbagai cara dilakukan para pendukung pasangan calon Gubernur baik dengan pendekatan sosial ekonomi atau bahkan dengan cara yang lain, meskipun sah - sah saja berbagai cara pendekatan dilakukan untuk meraup simpati warga akan tetapi masih ada cara - cara pendekatan yang tidak etis dan bahkan merusak makna dalam (demokrasi) pemilihan Gubernur kali ini.

Hakikat Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta menurut penulis adalah mencari kepala daerah yang mampu untuk membawa DKI Jakarta kearah yang lebih baik dari sisi politik ekonomi sosial budaya pertahanan dan keamanan Ibukota Negara yang mewakili daerah-daerah yang lain. Dan dapat dikatakan bahwa ajang pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta merupakan barometer sosial politik Indonesia, Jadi jika pilkada DKI Jakarta berjalan aman, lancar  dan sesuai langsung umum bebas rahasia serta jujur dan adil.

Sebagai warga yang baik pastilah tidak akan mensia-siakan atau acuh tak acuh dalam pilkada kali ini. Harapan yang tersirat maupun tersurat, siapapun yang akan menjadi DKI 1 adalah dia yang terpilih dan dia yang mengemban tanggung jawab kepada seluruh warga DKI Jakarta.   







0 komentar:

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar yang dapat saya jadikan pertimbangan demi perbaikan Blog ini